BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Al-Qur’an
merupakan kitab suci sekaligus sumber rujukan utama bagi umat Islam. Memahami
kandungan Al-Qur’an tentu akan sangat bermanfaat sekali karena di dalam
alqur’an tidak semata-mata memuat
masalah keimanan, ibadah, dan sejarah
umat terdahulu. Al-Qur’an juga memperhatikan masalah sains, gender, ham, dan
permasalahan lain yang berkaitan dengan kehidupan umat manusia.
Menurut
fakta histories, Al-Qur’an tidak langsung diturunkan dalam sekali waktu dan
tidak pula diturunkan dalam satu tempat atau satu lokasi saja.
Ayat-ayat
atau surah Al-Quran juga dibedakan menjadi dua golongan, yaitu Makkiyah
dan Madaniyah. Pengklasifikasian ini meski didasarkan pada tempat di mana ayat
atau surah tersebut turun, tapi bila ditinjau lebih dalam lagi akan ditemukan
bila sebenarnya kandungan dua surah tersebut menunjukkan hal yang tidak sama
pula. [1]
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dari makkiyah dan madaniyah serta
4 teori tentang makkiyah dan madaniyah ?
2.
Apasaja karakteristik dari ayat-ayat makkiyah dan madaniyah ?
3.
Apa saja macam-macam surat makkiyah dan madaniyah beserta alasannya ?
4.
Apakah faedah mengetahui makkiyah dan madaniyah
?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian
surah Makkiyah dan Madaniyah
2.
Untuk mengetahui
surah yang termasuk Makkiyah dan Madaniyah
3.
Untuk menambah pengetahuan atau wawasan kita terhadap surat-
surat yang turun di Makkah dan Madinah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Makkiyah dan Madaniyah dan 4 TeoriTentang Makkiyah dan Madaniyah
1.
Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
a.
Makkiyah adalah segala ayat yang diturunkan di Makkah.
2.
TeoriTentangMakkiyahdanMadaniyah
Ada 4 teori tentang MakkiyahdanMadaniyah, yaitu :
a.
Teori geografis/Makani
(mulaahadhatu makaani nuzul)
yaitu, teori yang berorientasi pada tempat turunnya
ayat al-Qur’an.
Menurut
teori ini, Makkiyah adalah ayat-ayat
alquran yang turun di Makkah baik ketika nabi Muhammad SAW
sudah atau sebelum hijrah ke Madinah.
Adapun yang dimaksud dengan mekkah adalah kota mekkah dan kawasan sekitarnya
termasuk Mina, Arafah, Hudaibiyah.
Sedang ayat Madaniyah adalah ayat-ayat
alquran yang turun di Madinah dan sekitarnya.
Menurut teori geografis ini termasuk madaniyah ayat-ayat al-quran yang turun
kepada nabi Muhammad SAW ketika berada didaerah Badar, Uhud, qubah, dsb.
Kelebihan teori ini: hasil rumusan pengertian Makkiyah dan Madaniyah
ini jelas dan tegas. Semua ayat-ayat al-quran yang turun di Mekkah dinamakn
makkiyah meskipun turunnya sesudah nabi Muhammad hijrah ke Madinah
Kelemahannya: rumusannya tidak mampu mencakup
seluruh ayat-ayat alquran , karena terdapat sejumlah ayat yang diturunkan
diluar kawasan makkah dan madinah.
b.
Teori subyektif/khitobi
(mulaahadhatu mukhaathabiina fi nuzul) , yaitu teori yang berorientasi pada subyek siapa
yang dipanggil atau dituju oleh ayat itu. Jika subyeknya orang
Makkah, maka ayatnya disebut Makkiyah,
diantaranya: yaa ayyuhannaasu, yaa ayyuhalladhina kafaruu, yaa bani aadama. Jika subyeknya orang
Madinah, maka ayatnya disebut Madaniyah,
diantaranya: yaa ayyuhalladhiina aamanuu.
Kelebihan teori ini: rumusannya lebih mudah dimengerti.
Sebab, dengan memakai criteria khitab atau panggilan lebih Nampak dan lebih cepat dikenal.
Kelemahannya: pengertiannya tidak dapat dijadikan batasan/definisi karena tidak bias mencakup seluruh ayat
al-Quran. Kriterianya juga tidak dapat berlaku secara menyeluruh,
ada ayat yang dimulai yaa ayyuhalladhina aamanu tapi yang dimaksud Makkiyah. Begitu pula ada ayat yang
dimulai dengan yaa ayyuhannaasu, tapi
yang dimaksud Madaniyah.
c.
Teori historis/zamani
(mulahadhatu zamaanin nuzul),
yaitu teori yang beorientasi pada sejarah waktu turunnya
al-Quran. yang dijadikan tonggak sejarah oleh
teori ini ialah hijrahnya nabi Muhammad
SAW dari Mekkah ke Madinah.
Kelebihannya: menurut para ulama teori ini dianggap
yang paling benar, sebab rumusannya mencakup seluruh ayat
al-Quran sehingga dapat dijadikan batasan/definisi.
Kelemahannya: seringkali menyebabkan kejanggalan,
sebab ayat yang nyata-nyata turun di Makkah dianggap Madaniyah hanya karena turunnya sesudah hijrah.
d.
Teori content
analysis, yaitu suatu teori yang mendasarkan kriterianya dalam membedakan
Makkiyah dan Madaniyah kepada isi dari
ayat/surat yang bersangkutan. Dinamakan Makkkiyah karena ayat/surat tersebut berisi cerita umat dan para nabi. Sedangkan Madaniyah berisi tentang hukum.
Kelebihannya: kriterianya jelas dan mudah dipahami.
Kelemahannya: penentuan Makkiyah dan Madaniyah menurut teori ini tidak praktis,
sebab harus mempelajari kandungan ayat kemudian baru bias mengetahui kriterianya.[3]
B. Karakter Ayat-Ayat Makkiyah dan Madaniyah
1.
Karakter Ayat-ayat Makkiyah, yaitu
:
a.
Surah yang
didalamnya terdapat ayat-ayat sajdah
b.
Surah yang
didalamnya terdapat lafadz kallaa
c.
Surah yang
didalamnya terdapat kalimat yaa ayyuhannaas,
kecuali surah Al-Hajj yang pada bagian akhirnya terdapat kalimat yaa ayyuhal-ladziina aamanuu irka’uuwasjuduu
d.
Surah yang
didalamnya terdapat kisah para nabi dan umat-umat terdahulu,
kecuali Al-Baqarah
e.
Surah yang
terdapat di dalamnya kisah Nabi
Adam a.s. dan iblis kecuali surat Al-Baqarah
f.
Surah yang
diawali dengan huruf-huruf hijaiyah, seperti Alif Lam
Mim, Alif Lam Ra, Ha Mim, dan lainnya, kecuali surah Al-Baqarah dan Ali ‘Imran.
2.
Karakter Ayat-ayat Madaniyah, yaitu :
a.
Surah yang
didalamnya terdapat izin berperang,
atau menyebut soal peperangan dan menjelaskan hukum-hukumnya.
b.
Surah yang
didalamnya terdapat rincian hadd,
fara’idh (hokum pembagian harta pustaka),
hokum sipil, hokum sosial, dan hokum antar negara.
c.
Surah yang
didalamnya terdapat uraian tentang kaum munafik,
kecuali surah Al-Ankabut yang makkiyyah.
d.
Bantuan terhadap ahlul-kitab dan seruan
agar mereka mau meninggalkan sikap berlebihan dalam mempertahankan agamanya.[4]
C.
Macam-macam Surat Makkiyah dan Madaniyah dan Dasar atauAlasannya
Macam-macam surat Madaniyah, yaitu:
1)
Al Baqarah 15) Al
Hadid
2)
Ali ’Imron 16) Al
Mujadilah
3)
An Nisa’ 17) Al
Hasyr
4)
Al Ma’idah 18) Al
Mumtahanah
5)
Al Anfal 19) Ash
Shaff
6)
At Taubah 20) Al
Jumu’ah
7)
Ar Ra’d 21) Al
Munafiqun
8)
Al Hajj 22) At
Taghabun
9)
An Nur 23) Ath Thalak
10)
Al Ahzab 24) At
Tahrim
11)
Muhammad 25) Al
Insan
12)
Al Fath 26) Al
Bayyinah
13)
Al Hujurat 27) Az Zalzalah
14)
Ar Rahman 28) An Nashr
Macam-macam surat Makkiyah, yaitu :
1)
Al-Fatihah 31) Fushshilat 61) Ath-Thaariq
2)
Al-An’aam 32) Asy-Syuura 62) Al-A’laa
3)
Al-A’raaf 33) Az-Zukhruf 63) Al-Ghaasyiyah
4)
Yunus 34) Ad-Dukhan 64) Al-Fajr
5)
Huud 35) Al-Jaasiyah 65) Al-Balad
6)
Yusuf 36) Al-Ahqaaf 66) Asy-Syams
7)
Ibrahim 37) Qaaf 67) Al-Lail
8)
Al-Hijr 38) Adz-Dzaariyaat 68) Adh-Dhuhaa
9)
An-Nahl 39) Ath-Thuur 69) Al-Insyirah
10)
Al-Isra’ 40) An-Najm 70) At-Tin
11)
Al-Kahfi 41) Al-Qamar 71) Al-’Alaq
12)
Maryam 42) Al-Waaqi’ah 72) Al-Qadr
13)
Thaha 43) Al-Mulk 73) Al-’Aadiyaat
14)
Al-Anbiya 44) Al-Qalam 74) Al-Qaari’ah
15)
Al-Mu’minuun 45) Al-Haaqqah 75) At-Takatsur
16)
Al-Furqaan 46) Al-Ma’aarij 76) Al-Ashr
17)
Asy-Syu’ara 47) Nuuh 77)
Al-Humazah
18)
An-Naml 48) Al-Jin 78) Al-Fiil
19)
Al-Qashash 49) Al-Muzzammil 79) Quraisy
20)
Al-Ankabuut 50) Al-Muddatstsir 80) Al-Maa’uun
21)
Ar-Ruum 51) Al-Qiyaamah 81) Al-Kautsar
22)
Luqman 52) Al-Muraasalaat 82) Al-Kaafiruun
23)
As-Sajdah 53) An-Naba 83) Al-Lahab
24)
Sabaa 54) An-Naazi’aat 84) Al-Ikhlaash
25)
Al-Faathir 55) ‘Abasa 85) Al-Falaq
26)
Yaasiin 56) At-Takwiir 86) An-Naas
27)
Ash-Shaffaat 57) Al-Infithaar
28)
Shaad 58) Al-Muthaffifiin
29)
Az-Zumar 59) Al-Insyiqaaq
30)
Ghaafir 60) Al-Buruuj
3.
Dasar atau Alasan Penetapan Surat Makkiyah dan Madaniyah
Dasar atau alas
an penetapan surat Makkiyah dan Madaniyah dibagi menjadi dua,
yaitu :
a.
Aghlabiyah
(mayoritas)
Ø Jika suatu surat mayoritas ayatnya makkiyah,
maka disebut surat Makkiyah
Ø Jika suatu surat mayoritas ayatnya madaniyah,
maka disebut surat Madaniyah
b.
Taba’iyah
(kontinuitas)
Ø Kalau permulaan suatu surat didahului ayat-ayat
yang turun di Mekkah atau sebelum hijrah,
maka suratnya disebut surat Makkiyah
Ø Kalau permulaan suatu surat didahului ayat-ayat
yang turun di Madinah atau sebelum hijrah,
maka suratnya disebut surat Madaniyah[7]
D.
Faedah Mengetahui Makkiyah dan Madaniyah
Faedah mengetahui Makkiyah dan Madaniyah, yaitu :
1.
Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an,
sebab pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat
tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran yang benar, sekalipun yang menjadi
pegangan adalah pengertian umum lafaz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal
itu seorang penafsir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang
mansukh bila di antara kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang
kemudian tentu merupakan nasikh atas yang terdahulu.
2.
Meresapi gaya bahasa Qur’an dan memanfaatkannya dalam
metode berdakwah menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasa
tersendiri. Memperhatikan apa yang dikehendaki oleh situasi, merupakan arti
paling khusus dalam ilmu retorika. Karakteristik gaya bahasa Makki dan Madani
dalam Al-Qur’an pun memberikan kepada orang yang mempelajarinya sebuah metode
dalam penyampaian dakwah ke jalan Allah yang sesuai dengan kejiwaan lawan
berbicara dan menguasai pikiran dan perasaannya serta mengatasi apa yang ada
dalam dirinya dengan penuh kebijaksanaan. Setiap tahapan dakwah mempunyai topik
dan pola penyampaian tersendiri. Pola penyampaian itu berbeda-beda, sesuai
dengan perbedaan tata cara, keyakinan dan kondisi lingkungan. Hal yang demikian
nampak jelas dalam berbagai cara Qur’an menyeru berbagai golongan: orang yang
beriman, yang musrik, yang munafik dan Ahli Kitab.
3.
Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur’an,
sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah dengan
segala peristiwanya, baik pada periode Mrkkah maupun periode Madinah, sejak permulaan
turun wahyu hingga ayat terakhir diturunkan. Al-Qur’an adalah sumber pokok bagi
peri hidup Rasulullah. Peri hidup beliau yang diriwayatkan ahli sejarah harus
sesuai dengan Qur’an, dan Qur’an pun memberikan kata putus terhadap perbedaan
riwayat yang mereka riwayatkan. [8]
BAB III
KESIMPULAN
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari makiyyah adalah segala
ayat yang diturunkan di Makkah. Sedangkan
madaniyah
adalah segala ayat yang diturunkan di Madinah. Dan
didalam Makkiyah dan Madaniyah tersebut terdapat
4 teori yaitu, teori geografis, teori subyektif,
teori historis, dan teori content
analysis.
Dalam pengelompokan makiyyah dan madaniyah terdapat
28 surat yang turun di kota madinah dan
86 surat yang turun di kota makkah. Serta kita dapat mengambil faedahnya diantaranya,
untuk
dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an,
meresapi
gaya bahasa Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode berdakwah menuju jalan
Allah,dan mengetahui sejarah
hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
-
As-shalih, Subhi , Membahas
Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, Pustaka Firdaus. 2011.
-
Al-Ibyariy, Ibrahim , Pengantar
Sejarah Al-Qur’an, Raja Grafindo Persada. 1993.
-
Al-Qattan, Manna Khalil , Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Litera Antar Nusa,
-
Dasuki, Hafizh dkk., Mukadimah
Al-Qur’an dan Tafsirnya, Yogyakarta, UII. 1990.
-
Munawir, Fajrul, dkk, Al-Quran , Yogyakarta , Pokja Akademik
UIN Sunan Kalijaga, 2005
-
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/12/14/makkiyah-dan-madaniyah/
[1]
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/12/14/makkiyah-dan-madaniyah/
[3]Al-quran
, Bab 1 pengertian dan anatomi al-quran, hal 14
[4]Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Bab III
Pengetahuan Tentang Ayat-ayat yang Turun di Makkah dan Madinah, hal. 252
[7]http://mahrusali611.blogspot.com/2013/04/ilmu-makkiyah-madaniyah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar