BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Bani
abbasiyaah dalam menumbangkan bani umayyah didukung oleh keluarga alawiyun dan
kelompok syi’ah. Mereka berharap jika abbasiyah telah berkuasa mereka akan
mendapatkan haknya yang selama ini hilang dan dirampas Umayyah. Ketika usaha
penggulingan itu berhasil mereka merasa dikhiananti oleh bani abbasiyah, maka
mereka menempatkan diri sebagai yang terlepas dari bani abbasiyah.
2. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang
diatas dapat dituliskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah Dinasti Idrisiyah
2.
Apa saja kemajuan yang telah dicapai
3.
Bagaimana kemunduran dan kehancuran Dinasti Idrisiyah
3.
Tujuan
1. Mahasiswa
dapat mengetahui tentang sejarah Dinasti Idrisiyah
2. Mahasiswa
dapat mengetahui tentang apa saja yang telah dicapai pada masa kemajuan Dinasti
Idrisiyah
3. Mahasiswa
dapat mengetahui apa yang terjadi pada masa kemunduran dan kehancuran Dinasti
Idrisiyah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah
Kesuksesan
bani abbasiyaah dalam menumbangkan bani umayyah didukung dan dibantu oleh
beberapa kelompok diantara kelompok yang memiliki andil besar untuk
penggulingan bani umayyah adalah keluarga alawiyun dan kelompok syi’ah. Mereka
berharap jika abbasiyah telah berkuasa mereka akan mendapatkan haknya yang
selama ini hilang dan dirampas Umayyah. Dan ketika usaha penggulingan itu
berhasil apa yang mereka inginkan tidak kunjung tiba, tampaknya mereka merasa
dikhiananti oleh bani abbasiyah, maka mereka menempatkan diri sebagai yang
terlepas dari bani abbasiyah.
Dari
kekecewaan ketidakadilan ini, maka mereka melakukan pemberontakan oleh dua
orang bersaudara keturunan Ali bin Abi Thalib, yaitu Muhammad yang digelari
al-Nafs al-Zakiyyah dan Ibrahim yang keduanya adalah putra Abdullah Ibn Hasan
ibn Ali. Akan tetapi pemberontakan itu dapat dilumpuhkan karena pasukan
Abbasiyyah masih sangat kuat. Pada tahun 144 H Muhammad terbunuh di madinah,
dan pada tahun 145 H, saudaranya juga terbunuh di daerah antara Kufah dan
Wasith.
Ketika
khalifah di tangan al-Hadi, kelompok Alawiyun kembali melakuakn pemberontakan
di pimpin oleh Husain ibnu Ali ibn al-Hasan di suatu tempat diantara makkah dan
madinah kemudian dikenal peristiwa mauqi’
Fakh. Al-Hasan gugur bersama sejumlah keluarga Alawiyun dalam peristiwa
tersebut terdapat dua orang yang berhasil meloloskan diri dari keluarga
Alawiyun yaitu Idris ibnu Abdillah dan saudaranya ,Yahya ibnu Abdillah Idris
melarikan diri kedaerah barat (Afrika Utara) melalui Mesir hingga Maghrib
al-Aqsha. Idris kemudian dikenal sebagai perintis berdirinya dinasti Idrisiyah.
Dari
peristiwa ini diketahui bahwa Dinasti Idrisiyah merupakan salah satu dinasti
yang muncul di saat posisi kekhalifahan Abbasiyah masih kuat. Mereka berkuasa
di kawasan al-Maghrib (Maroko) antara akhir abad ke delapan hingga seperempat
terakhir dari abad ke sepuluh. Dalam perkembangannya dinasti ini sempat
mengukir peradaban yang maju di masanya.
Idris
ibnu Abdullah memang berusaha menjauhkan diri dari penguasa Abbasiyah dan
memilih maroko sebagai basis kekuatannya. Ada beberapa alasan yang
melatarbelakangi mengapa idris memilih tempat tersebut. Diantaranya :
1.Bangsa
Barbar di Maroko menerima kehadirannya dengan tangan terbuka, karena Idris
memiliki garis keturunan dengan Rasulullah dan Ali, disamping memang
ketidaksenangan orang Barbar terhadap penguasa Abbasiyah yang mereka anggap
dzalim karena memperlakukan mereka sebagai Marginal.
2.Maroko cukup kondusif untuk mendirikan kekuasaan
yang otonom. Wilayah tersebut memang salah satu wilayah kekuasaan Umayyah,
tetapi sejak dekade terakhir masa daulah Umayah telah terjadi krisis politik
yang mengakibatkan kurang perhatiannya Abbasiyah terhadap wilayah tersebuat dan
orang-orang barbar melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Abbasiyah.
2. Kemajuan
yang Dicapai
Pada
saat dinasti Idrisiyah dipimpin oleh Idris II sampai Yahya IV, pemerintahan
idriyah mampu melebarkan sayapnya dengan bagus. Orang-orang Barbar direkrut
untuk mendukung pemerintahan mereka. Idris kemudian menjadikan kota Fez sebagai
ibu kota pemerintahan pada tahun 808 M. Fez bahkan menjadi kota terkenal di
Afrika hingga Spayol. Dinasti Isdrisiyah memiliki saham dan andil besar dalam
perkembangan kultur masyarakat Barbar. Dengan demikian agaknya kemajuan
spirituallah yang mungkin banyak tersumbangkan bagi dasar kultul barbar. Dan
peradaban luar biasa yang diukir oleh dinasti Ini adalah pendirian Universitas
Qairawan yang megah dan terkenal.
3. Kemunduran
dan kehancuran
Setelah
dinasti Idrisiyah mengalami kemajuan kemudian datang masa kemunduran dan
kehancuran. Ketika dinasti ini dipimpin oleh Muhammad al-Muntashir, beberapa
wilayah kekuasaan dinasti mengalami perpecahan. Ini tentu tidak menguntungkan
secara politis, di mana wilaya-wilayah yang dikuasai Idrisiyah banyak yang
diserahkan dan dibagikan kepada saudara-saudaranya. Kondisi demikian yang
rentan akan serangan dari luar, sementara wilayah politik Idrisiyah sudah
diserahkan kepada keluarga masing-masing yang mengancam persatuan pemerintahan
Idrisiyah. Selain wilayah sudah terbagi-bagi, ada ancaman serius yang datang kelompok
khawarij Rustamiyah yang berkuasa di Aljazair bagian barat meskipun pada
akhirnya dapat dikalahkan. Dan bahaya yang lain adalah ancaman dari dinasti
baru yaitu dinasti Fathimiyah. Akhirnya melemahnya kekuatan Idrisiah inilah
mengakibatkan kekalahan dan kehilangan kekuasaannya ditangan dinasti Fathimiyah
pada tahun 985 M.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dinasti
ini terbentuk karena keluarga Alawiyun yang merasa dikhianati oleh Abbasiyyah
pada saat membantu Abbasiyah dalam menumbangkan bani Umayyah, pada awalnya
mereka mengira akan mendapat haknya yang selama ini telah hilang dan di rampas
oleh umayyah. Karena merasa keinginannya tak berujung tiba mereka memutuskan
untuk melepaskan diri dari Abbasiyah. Kemajuan spirituallah
banyak tersumbangkan bagi dasar kultul Barbar. Dan peradaban luar biasa yang
diukir oleh dinasti Ini adalah pendirian Universitas Qairawan yang megah dan
terkenal. Setelah dinasti Idrisiyah mengalami kemajuan kemudian datang masa
kemunduran dan kehancuran. Ketika dinasti ini dipimpin oleh Muhammad
al-Muntashir, beberapa wilayah kekuasaan dinasti mengalami perpecahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar