Kamis, 08 Januari 2015

Dinasti Idrisyiah

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Bani abbasiyaah dalam menumbangkan bani umayyah didukung oleh keluarga alawiyun dan kelompok syi’ah. Mereka berharap jika abbasiyah telah berkuasa mereka akan mendapatkan haknya yang selama ini hilang dan dirampas Umayyah. Ketika usaha penggulingan itu berhasil mereka merasa dikhiananti oleh bani abbasiyah, maka mereka menempatkan diri sebagai yang terlepas dari bani abbasiyah.

2.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dituliskan rumusan masalah sebagai   
berikut:
1.  Bagaimana sejarah Dinasti Idrisiyah
2. Apa saja kemajuan yang telah dicapai
3. Bagaimana kemunduran dan kehancuran Dinasti Idrisiyah

3.      Tujuan
1.      Mahasiswa dapat mengetahui tentang sejarah Dinasti Idrisiyah
2.   Mahasiswa dapat mengetahui tentang apa saja yang telah dicapai pada masa kemajuan Dinasti Idrisiyah
3.   Mahasiswa dapat mengetahui apa yang terjadi pada masa kemunduran dan kehancuran Dinasti Idrisiyah





BAB II
PEMBAHASAN
1.      Sejarah
Kesuksesan bani abbasiyaah dalam menumbangkan bani umayyah didukung dan dibantu oleh beberapa kelompok diantara kelompok yang memiliki andil besar untuk penggulingan bani umayyah adalah keluarga alawiyun dan kelompok syi’ah. Mereka berharap jika abbasiyah telah berkuasa mereka akan mendapatkan haknya yang selama ini hilang dan dirampas Umayyah. Dan ketika usaha penggulingan itu berhasil apa yang mereka inginkan tidak kunjung tiba, tampaknya mereka merasa dikhiananti oleh bani abbasiyah, maka mereka menempatkan diri sebagai yang terlepas dari bani abbasiyah.
Dari kekecewaan ketidakadilan ini, maka mereka melakukan pemberontakan oleh dua orang bersaudara keturunan Ali bin Abi Thalib, yaitu Muhammad yang digelari al-Nafs al-Zakiyyah dan Ibrahim yang keduanya adalah putra Abdullah Ibn Hasan ibn Ali. Akan tetapi pemberontakan itu dapat dilumpuhkan karena pasukan Abbasiyyah masih sangat kuat. Pada tahun 144 H Muhammad terbunuh di madinah, dan pada tahun 145 H, saudaranya juga terbunuh di daerah antara Kufah dan Wasith.
Ketika khalifah di tangan al-Hadi, kelompok Alawiyun kembali melakuakn pemberontakan di pimpin oleh Husain ibnu Ali ibn al-Hasan di suatu tempat diantara makkah dan madinah kemudian dikenal peristiwa mauqi’ Fakh. Al-Hasan gugur bersama sejumlah keluarga Alawiyun dalam peristiwa tersebut terdapat dua orang yang berhasil meloloskan diri dari keluarga Alawiyun yaitu Idris ibnu Abdillah dan saudaranya ,Yahya ibnu Abdillah Idris melarikan diri kedaerah barat (Afrika Utara) melalui Mesir hingga Maghrib al-Aqsha. Idris kemudian dikenal sebagai perintis berdirinya dinasti Idrisiyah.
Dari peristiwa ini diketahui bahwa Dinasti Idrisiyah merupakan salah satu dinasti yang muncul di saat posisi kekhalifahan Abbasiyah masih kuat. Mereka berkuasa di kawasan al-Maghrib (Maroko) antara akhir abad ke delapan hingga seperempat terakhir dari abad ke sepuluh. Dalam perkembangannya dinasti ini sempat mengukir peradaban yang maju di masanya.
Idris ibnu Abdullah memang berusaha menjauhkan diri dari penguasa Abbasiyah dan memilih maroko sebagai basis kekuatannya. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa idris memilih tempat tersebut. Diantaranya :
1.Bangsa Barbar di Maroko menerima kehadirannya dengan tangan terbuka, karena Idris memiliki garis keturunan dengan Rasulullah dan Ali, disamping memang ketidaksenangan orang Barbar terhadap penguasa Abbasiyah yang mereka anggap dzalim karena memperlakukan mereka sebagai Marginal.
2.Maroko  cukup kondusif untuk mendirikan kekuasaan yang otonom. Wilayah tersebut memang salah satu wilayah kekuasaan Umayyah, tetapi sejak dekade terakhir masa daulah Umayah telah terjadi krisis politik yang mengakibatkan kurang perhatiannya Abbasiyah terhadap wilayah tersebuat dan orang-orang barbar melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Abbasiyah.

2.      Kemajuan yang Dicapai
Pada saat dinasti Idrisiyah dipimpin oleh Idris II sampai Yahya IV, pemerintahan idriyah mampu melebarkan sayapnya dengan bagus. Orang-orang Barbar direkrut untuk mendukung pemerintahan mereka. Idris kemudian menjadikan kota Fez sebagai ibu kota pemerintahan pada tahun 808 M. Fez bahkan menjadi kota terkenal di Afrika hingga Spayol. Dinasti Isdrisiyah memiliki saham dan andil besar dalam perkembangan kultur masyarakat Barbar. Dengan demikian agaknya kemajuan spirituallah yang mungkin banyak tersumbangkan bagi dasar kultul barbar. Dan peradaban luar biasa yang diukir oleh dinasti Ini adalah pendirian Universitas Qairawan yang megah dan terkenal.
3.      Kemunduran dan kehancuran
Setelah dinasti Idrisiyah mengalami kemajuan kemudian datang masa kemunduran dan kehancuran. Ketika dinasti ini dipimpin oleh Muhammad al-Muntashir, beberapa wilayah kekuasaan dinasti mengalami perpecahan. Ini tentu tidak menguntungkan secara politis, di mana wilaya-wilayah yang dikuasai Idrisiyah banyak yang diserahkan dan dibagikan kepada saudara-saudaranya. Kondisi demikian yang rentan akan serangan dari luar, sementara wilayah politik Idrisiyah sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing yang mengancam persatuan pemerintahan Idrisiyah. Selain wilayah sudah terbagi-bagi, ada ancaman serius yang datang kelompok khawarij Rustamiyah yang berkuasa di Aljazair bagian barat meskipun pada akhirnya dapat dikalahkan. Dan bahaya yang lain adalah ancaman dari dinasti baru yaitu dinasti Fathimiyah. Akhirnya melemahnya kekuatan Idrisiah inilah mengakibatkan kekalahan dan kehilangan kekuasaannya ditangan dinasti Fathimiyah pada tahun 985 M.





BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan

Dinasti ini terbentuk karena keluarga Alawiyun yang merasa dikhianati oleh Abbasiyyah pada saat membantu Abbasiyah dalam menumbangkan bani Umayyah, pada awalnya mereka mengira akan mendapat haknya yang selama ini telah hilang dan di rampas oleh umayyah. Karena merasa keinginannya tak berujung tiba mereka memutuskan untuk melepaskan diri dari Abbasiyah. Kemajuan spirituallah banyak tersumbangkan bagi dasar kultul Barbar. Dan peradaban luar biasa yang diukir oleh dinasti Ini adalah pendirian Universitas Qairawan yang megah dan terkenal. Setelah dinasti Idrisiyah mengalami kemajuan kemudian datang masa kemunduran dan kehancuran. Ketika dinasti ini dipimpin oleh Muhammad al-Muntashir, beberapa wilayah kekuasaan dinasti mengalami perpecahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar